Jumat, 19 Oktober 2025. Muhadharah oleh VII.2 ini bertemakan "Ayah", dengan menampilkan sebuah drama pendek yang menceritakan seorang anak yang berasal dari keluarga kaya. namun kekayaan tersebut tidak berjalan lama berahir dengan bangkrutnya sang ayah. Dalam kesedihannya anak tersebut bertekat untuk bisa melanjutkan sekolahnya. dengan berat hati harus berpisah dengan orang tua dan harus bekerja paruh waktu untuk memenuhi kebutuhan pokok dan sekolah ia lakoni. hari-hari berlalu anak tersebut berusaha beradabtasi dengan keadaan yang sedang dialami saat ini ini. meski sulit ia bertekat untuk bisa bangkit dari semua kesulitan hidup yang ia alami. Dalam menjalani hidupnya yang jauh dari orang tua iapun merindukan kedua dan berusaha mengobati rasa rindu itu dengan menghubungi mereka lewat telpon. namun takdir berkata lain, ternyata takdir berkata lain, ayah yang selama ini menjadi semangat hidupnya selama ini meninggal dunia. maka saat itulah ia sangat merasakan bagaimana rasa kelihangan yang sangat dalam dari semua musibah yang menimpa.
Dari drama pendek tersebut kita dapatnya pentingnya kehadiran orang tua dalam hidup kita. untuk itu selagi mereka masih hidup pentinglah berbuat baik kepada mereka, berusaha untuk tidak berkata kotor ataupun yang menyakiti hati mereka.
Artinya:
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada kedua orang tuamu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah engkau membentak mereka, dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.
Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah: ‘Wahai Tuhanku, kasihilah mereka sebagaimana mereka telah mendidikku waktu kecil.’”
(QS. Al-Isra’: 23–24)